Menyelami Kedalaman Tafsir Rasulullah: Menguak Misteri Kelengkapan Makna Al-Qur’an
Apakah Rasulullah SAW, sebagai mufasir pertama Al-Qur’an, menjelaskan seluruh makna kitab suci ini kepada para sahabatnya? Pertanyaan ini telah mengundang perdebatan panjang di kalangan ulama, dengan dua tokoh besar, Ibnu Taimiyyah dan Al-Suyuthi, memegang pandangan yang berseberangan. Mari kita telusuri lebih dalam misteri ini, mengungkap bagaimana Rasulullah menyampaikan wahyu Ilahi dan bagaimana para ulama memahami peran beliau dalam menafsirkan Al-Qur’an. Perjalanan ini akan membawa kita pada pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Qur’an dan bagaimana kita dapat mengambil hikmah dari tafsir Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa Baginda Rasul adalah mufasir Al-Qur’an yang pertama dan bahwa Baginda Rasul bertugas untuk menjelaskan Al-Qur’an kepada umatnya. Namun apakah Rasulullah SAW menjelaskan seluruh makna Al-Qur’an ataukah hanya sebagian saja? Mengenai hal ini ada 2 pendapat dari para ulama. Kedua pendapat ini diwakili oleh Imam Ibnu Taimiyyah (W 728 H) dan juga Imam al-Suyuthi ( W 911 H)
1. Menurut Ibnu Taimiyyah (W 728 H) Nabi Muhammad menjelaskan setiap makna Al-Qur’an kepada para sahabat nabi termasuk juga makna dari setiap lafadznya.
2. Menurut al-Suyuthi (W 911H) Nabi tidak menjelaskan semua makna Al-Qur’an kepada para sahabat nabi melainkan yang Baginda Nabi jelaskan itu hanya sedikit saja dari makna Al-Qur’an.
Nah kalian pilih pendapat yang mana nih? Tulis di kolom komentar ya! Beberapa artikel sebelum kami juga ada hal yang membahas serupa dan juga ada pembahasan yang lebih luas seperti yang di tulis oleh Hamdani Anwar. Nah, Jangan lupa mampi ke postingan-postingan kami yang lain ya!
Leave a Comment